Category Archives: Muhasabah

Penciptaan Nur Muhammad

Suatu hari Sayedena Ali, karam Allahu wajhahu, misanan dan menantu Nabi Suci s.a.w. bertanya, “Wahai Muhammad, kedua orang tuaku akan menjadi jaminanku, mohon katakan padaku apa yang diciptakan Allah Ta’Ala sebelum semua makhluq ciptaan?” Berikut ini adalah jawaban nya yang indah :

Sesungguhnya, sebelum Rabb mu menciptakan lainnya, Dia menciptakan dari Nur Nyanur Nabimu, dan Nur itu diistirahatkan haithu mashaAllah, dimana Allah menghendakinya untuk istirahat. Dan pada waktu itu tidak ada hal lainnya yang hadir – tidak lawh al-mahfoudh, tidak Sang Pena, tidak Surga ataupun Neraka, tidak Malaikat Muqarabin (Angelic Host), tidak langit ataupun dunia; tiada matahari, tiada rembulan, tiada bintang, tiada jinn atau manusia atau malaikat– belum ada apa-apa yang diciptakan, kecuali Nur ini.

Kemudian Allah – Subhan Allah – dengan iradat Nya menghendaki adanya ciptaan. Dia kemudian membagi Nur ini menjadi empat bagian. Dari bagian pertamaDia menciptakanPena, dari bagian kedua lawh al-mahfoudh, dari bagian ketiga Arsy

Kini telah diketahui bahwa ketika Allah menciptakan lawh al-mahfoudh danPena, padaPena itu terdapat seratus simpul, jarak antara kedua simpul adalah sejauh dua tahun perjalanan. Allah kemudia memerintahkanPe na untuk menulis, danPe na bertanya, “Ya Allah, apa yang harus saya tulis?” Allah berkata, “Tulislah : la ilaha illAllah, Muhammadan Rasulullah.” Atas itu Pena berseru, “Oh, betapa sebuah nama yang indah, agung Muhammad itu bahwa dia disebut bersama Asma Mu yang Suci, ya Allah.”

Allah kemudian berkata, “WahaiPena, jagalah kelakuan mu ! Nama ini adalah nama Kekasih Ku, dari Nurnya Aku menciptakanArsy danPe na dan lawh al-mahfoudh; kamu, juga diciptakan dari Nur nya. Jika bukan karena dia, Aku tidak akan menciptakan apapun.” Ketika Allah S.W.T. telah mengatakan kalimat tersebut,Pe na itu terbelah dua karena takutnya akan Allah, dan tempat dari mana kata-katanya tadi keluar menjadi tertutup/terhalang, sehingga sampai dengan hari ini ujung nya tetap terbelah dua dan tersumbat, sehingga dia tidak menulis, sebagai tanda dari rahasia ilahiah yang agung. Maka, jangan seorangpun gagal dalam memuliakan dan menghormati Nabi Suci, atau menjadi lalai dalam mengikuti contoh nya (Nabi) yang cemerlang, atau membangkang/meninggalkan kebiasaan mulia yang diajarkannya kepada kita.

Kemudian Allah memerintahkan Pena untuk menulis. “Apa yang harus saya tulis, Ya Allah?”bertanya Pena. Kemudian Rabb al Alamin berkata, “Tulislah semua yang akan terjadi sampai Hari Pengadilan !” Berkata Pena, “Ya Allah, apa yang harus saya mulai?” Barkata Allah, “Kamu harus memulai dengan kata-kata ini: Bismillah al-Rahman al-Rahim.” Dengan rasa hormat dan takut yang sempurna, kemudian Pena bersiap untuk menulis kata-kata itu pada Kitab (lawh al-mahfoudh), dan dia menyelesaikan tulisan itu dalam 700 tahun.

Ketika Pena telah menulis kata-kata itu, Allah S.W.T. berbicara dan berkata, “Telah memakan 700 tahun untuk kamu menulis tiga Nama Ku; Nama Keagungan Ku, Kasih Sayang Ku dan Empati Ku. Tiga kata-kata yang penuh barakah ini saya buat sebagai sebuah hadiah bagi ummat Kekasih Ku Muhammad.

Dengan Keagungan Ku Aku berjanji bahwa bilamana abdi manapun dari ummat ini menyebutkan kata Bismillah dengan niat yang murni, Aku akan menulis 700 tahun pahala yang tak terhitunguntuk abdi tadi, dan 700 tahun dosa akan Aku hapuskan.”

Sekarang (selanjutnya), bagaian ke-empat dari Nur itu Aku bagi lagi menjadi empat bagian :
> Dari bagian pertama Aku ciptakan Malaikat Penyangga Singgasana (hamalat al-`Arsh)
> Dari bagian kedua Aku telah ciptakanKursi , majelis Ilahiah (Langit atas yang menyangga Singgasana Ilahiah,`A rsh )
> Dari bagian ketiga Aku ciptakan seluruh malaikat (makhluq) langit lainnya
> Dan bagian ke-empat Aku bagi lagi menjadi empat bagian :

> Dari bagian pertama Aku membuat semua langit,
> Dari bagian kedua Aku membuat bumi-bumi,
> Dari bagian ketiga Aku membuat Jinn dan api.
> Bagian keempat Aku bagi lagi menjadi empat bagian : dari bagian pertama Aku membuat cahaya yang menyoroti muka kaum beriman; dari bagian kedua Aku membuat cahaya di dalam jantung mereka, merendamnya dengan ilmu ilahiah; dari bagian ketiga cahaya bagi lidah merekayang adalah cahaya Tawhid (Hu Allahu Ahad),
> Dan dari bagian keempat Aku membuat berbagai cahaya dari ruh Muhammad s.a.w..

Ruh yang cantik ini diciptakan 360,000 tahun sebelum penciptaan dunia ini,

O) dan itu dibentuk sangat (paling) cantik dan dibuat dari bahan yang tak terbandingkan.
O) Kepalanya dibuat dari petunjuk, lehernya dibuat dari kerendahan hati
O) Matanya dari kesederhanaan dasn kejujuran, dahinya dari kedekatan (kepada Allah)
O) Mulutnya dari kesabaran, lidahnya dari kesungguhan,
O) Pipinya dari cinta dan ke-hati-hati-an,
O) Perutnya dari tirakat terhadap makanan dan hal-hal keduniaan
O) Kaki dan lututnya dari mengikuti jalan lurus,
O) dan jantungnya yang mulia dipenuhi dengan rahman
O) Ruh yang penuh kemuliaan ini diajari dengan rahmat dan
dilengkapi dengan adab semua kekuatan yang indah. Kepadanya diberikan risalahnya dan kualitas kenabiannya dipasang
O) Kemudian Mahkota Kedekatan Ilahiah dipasangkan pada kepalanya yang penuh barokah, masyhur dan tinggi diatas semua lainnya, didekorasi dengan Ridha Ilahiah dan diberi namaHa bi bu l l ah (Kekasih Allah) yang murni dan suci.

Duabelas Tabir { Bismi=786 7+8+6=21 Mirror of
21= 12 Bulan, 12th Rabil Awal, 12 suku, 12
Menunjukkan Penuntasan}

Sesudah ini Allah S.W.T., menciptakan duabelas tabir.

> Yang pertama dari itu adalah Tabir Kekuatan didalam mana Ruh Nabi s.a.w. mukim (tinggal) selama 12,000 tahun, membaca Subhana rabbil-’ala (Maha Suci Rabb-ku, Maha Tinggi).
>Yang kedua adalah Tabir Kebesaran dalam mana dia ditutupi selama 11,000 tahun, berkata, Subhanal ’Alim al-Hakim (Maha Suci Rabb-ku, Maha Tahu, Maha Bijak)
>Dia dipingit selama 10,000 tahun dalam Tabir Kebaikan, mengucapkan Subhana man huwa da’im, la yaqta (Maha Suci Rabb-ku Yang Abadi, Yang Tidak Berakhir)
>Tabir ke-empat adalah Tabir Rahman, disituruh mulia itu tinggal selama 9,000 tahun, memuja Allah, berkata:Sub hana – rafi’-al-`ala (Maha Suci Rabb ku Yang Ditinggikan, Maha Tinggi).
>Tabir kelima adalah Tabir Nikmat, dan di situ tinggal selama 8,000 tahun, mengagungkan Allah dan berkata, Subhana man huwa qa’imun la yanam. (Maha Suci Rabb-ku Yang Selalu Ada, Yang Tidak Tidur)
>Tabir ke-enam adalah Tabir Kemurahan; dimana dia tinggal selama 7,000 tahun, memuja, Subhana-man huwal-ghaniyu la yafqaru (Maha Suci Rabb-ku Yang Maha Kaya, Yang Tidak Pernah Menjadi Miskin)
>Kemudian diikuti tabir ke tujuh, Tabir Kedudukan. Disini ruh tercerahkan itu tinggal selama 6,000 tahun, memuja Allah dan berkata : Subhana man huwal Khaliq-an-Nur (Maha Suci Rabb-ku Maha Pencipta, Maha Cahaya Light).
>Berikutnya, Dia menyelimutinya dengan tabir ke delapan, Tabir Petunjuk dimana dia tinggal selama 5,000 tahun, memuja Allah dan berkata, Subhana man lam yazil wa la yazal. (Maha SuciRabb-ku Yang Keberadaan Nya Tak Pernah Berhenti, Yang Tidak Musnah).
>Kemudian diikuti tabir ke sembilan, yaitu Tabir Kenabian dimana dia tinggal selama 4,000 tahun, mengagungkan Allah: “Subhana man taqarrab bil-qudrati wal-baqa.” (Maha Suci Rabb-ku yang Mengajak Dekat dengan Maha Kuat dan Maha Langgeng)
>Kemudian datang Tabir Keunggulan, tabir ke sepuluh dimana ruh yang tercerahkan ini tinggal selama3,000 tahun, membaca pepujian untuk Pencipta dari Semua Sebab, berkata,“ Subha na dhil-’arshi ‘amma yasifun.” (Maha Suci Rabb-ku Pemilik SinggasanaDiatas Semua Karakter Yang Dilekatkan Kepada Nya)
>Tabir ke-sebelas adalah Tabir Cahaya. Disana dia tinggal selama 2,000 tahun, berdoa, “Subhana dhil-Mulk wal- Malakut.” (Maha Suci Rabb-ku Maha Raja semua Kerajaan Langit dan Bumi)
>Tabir ke-dua belas adalah Tabir Intervensi (Syafa’at), dan disana dia tinggal selama 1,000 tahun, berkata“Subhana- rabbil-’azhim” (Maha Suci Rabb-ku, Maha Anggun)

Penciptaan AHMAD Tercinta

setelah itu Allah menciptakan sebuah pohon yang dikenal sebagai Pohon Kepastian.

> Pohon ini memiliki empat cabang. Dia menempatkan ruh yang diberkahi tadipada salah satu cabang, dan dia terus menerus memuja Allah untuk 40,000 tahun, mengatakan, Allahu dhul- Jalali wal-Ikram. (Allah, Pemilik Keperkasaan dan Kebaikan).
> Setelah dia memuja Nya demikian itu dengan pepujian yang banyak dan beragam, Allah S.W.T. menciptakan sebuah cermin dan Dia meletakannya demikian hingga menghadapi ruh Habibullah, dan memerintahkan ruh itu untuk memandangi cermin itu.
> Ruh itu melihat ke dalam cermin dan melihat dirinya terpantul sebagai pemilik bentuk yang paling cantik/ bagus dan sempurna.
> Dia kemudian membaca lima kali, Shukran lillahi ta’ala (terima kasih kepada Allah, Maha Tinggi Dia), dan tersungkur dalam posisi sujud dihadapan Rabb-nya. Dia tetap bersujud seperti itu selama 100 tahun, mengatakan Subhanal-aliyyul-azhim, wa la yajhalu. (Maha Suci Rabb ku Maha Tinggi Maha Anggun, Yang Tidak Mengabaikan Apapun); Subhanal-halim alladhi la yu’ajjalu. (Maha Suci Rabb-ku Maha Toleran, Yang Tidak Tergesa-gesa); Subhanal-jawad alladhi la yabkhalu. (Maha Suci Rabb ku Maha Pemurah Yang Tidak Pelit).
> Karena itulah Penyebab (Adanya) Makhluq mewajibkan ummat Muhammad s.a.w. untuk melakukan sujud (sajda) lima kali dalam sehari– lima shalat dalam jangka waktu siang sampai malam ini adalah sebuah hadiah kehormatan bagi ummat Muhammad s.a.w..

Dari NUR MUHAMMAD

Berikutnya Allah menciptakan sebuah lampu jamrut hijau dari Cahaya,

> dan dilekatkan pada pohon itu melalui seuntai rantai cahaya.
> Kemudian Dia menempatkan ruh Muhammad s.a.w. di dalam lampu itu dan memerintahkannya untuk memuja Dia dengan Nama Paling Indah (Asma al-Husna)
> Itu dilakukannya, dan dia mulai membaca setiap satu dari Nama itu selama 1,000 tahun. Ketika dia sampai kepada Nama ar- Rahman (Maha Kasih), pandangan ar-Rahman jatuh kepadanya dan ruh itu mulai berkeringat karena kerendahan hatinya.

Tetesan keringat jatuh dari padanya, sebanyak yang jatuh itu menjadi nabi dan rasul, setiap tetes keringat beraroma mawar berubah menjadi ruh seorang nabi.

> Mereka semua berkumpul di sekitar lampu di pohon itu, dan Azza wa Jala berkata kepada Nabi Muhammad s.a.w., “Lihatlah ini sejumlah besar nabi yang Aku ciptakan dari tetesan keringatmu yang menyerupai mutiara.”
> Mematuhi perintah ini, dia memandangi mereka itu, dan ketika cahaya mata itu menyentuh menyinari objek itu, maka ruh para nabi itu sekonyong konyong tenggelam dalam Nur Muhammad s.a.w., dan mereka berteriak, “Ya Allah, siapa yang menyelimuti kami dengan cahaya?”
> Allah menjawab mereka, “Ini adalah Cahaya dari Muhammad Kekasih Ku, dan kalau kamu akan beriman kepadanya dan menegaskan risalah kenabiannya, Aku akan menghadiahkan kepada kamu kehormatan berupa kenabian.”
> Dengan itu semua ruh para nabi itu menyatakan iman mereka kepada kenabiannya, dan Allah berkata, “Aku menjadi saksi terhadap pengakuanmu ini,” dan mereka semua setuju. Sebagaimana disebutkan di dalam al Quran yang Suci:

Dan ketika Allah bersepakat dengan para nabi itu : Bahwa Aku telah memberi kamu Kitab dan Kebijakan; kemudian akan datang kepadamu seorang Rasul yang menegaskan kembali apa-apa yang telah apa padamu– kamu akan beriman kepadanya dan kamu akan membantunya; apa kamu setuju? Dia berkata. Dan apakah kamu menerima beban Ku kepadamu dengan syarat seperti itu. Mereka berkata, ‘Benar kami setuju.’ Allah berkata, ‘Bersaksilah demikian, dan Aku akan bersama kamu diantara para saksi.’ (Ali Imran, 3:75-76)

> Kemudian ruh yang murni dan suci itu kembali melanjutkan bacaan Asma ul Husna lagi.
> Ketika dia sampai kepada Nama al-Qahhar, kepalanya mulai berkeringatsekali lagi karena intensitas dari al Qahhar itu, dan dari butiran keringat itu Allah menciptakanruh para malaikat yang diberkati.
> dari keringat pada mukanya, Allah menciptakan Singgasana dan Hadhirat Ilahiah,
> Kitab Induk dan Pena, matahari, rembulan dan bintang -bintang.
> Dari keringat di dadanya Dia menciptakan para ulama, para syuhada dan para mutaqin.
> Dari keringat pada punggungnya dibuat lah Bayt-al-Ma’mur (rumah surgawi)
> Kabatullah (Kaba), dan Bayt-al-Muqaddas (Haram Jerusalem),
> dan Rauda-i-Mutahhara (kuburan Nabi Suci s.a.w.di Madinah), begitu juga semua mesjid di dunia ini.

Dari keringat pada alisnya dibuat semua ruh kaum beriman, dan dari keringat punggung bagian bawahnya (the coccyx) dibuatlah semua ruh kaum tak-beriman, pemuja api dan pemuja patung.

Dari keringat di kaki nya dibuatlah semua tanah dari timur ke barat, dan semua apa-apa yang berada didalamnya. Dari setiap tetes keringatlah ruh seorang beriman atau tak-beriman dibuatnya. Itulah sebabnya Nabi Suci s.a.w.disebut juga sebagai “Abu Arwah”, Ayah para Ruh. Semua ruh ini berkumpul mengelilingi ruh Muhammads.a.w., berputar mengelilinginya dengan pepujian dan pengagungannya selama 1,000 tahun; kemudian Allahmemerintahkan para ruh itu untuk memandang ruh Muhammad s.a.w..Para ruh mematuhi

Siapa Memandang kepada Ruh Muhammad s.a.w

Nah, di antara mereka yang pandangannya jatuh kepada kepalanya ditakdirkan menjadi raja dan kepala negara di dunia ini. Mereka yang memandang kepada dahinya menjadi pemimpin yang adil. Mereka yang memandang matanya akan menjadi hafiz Kalimat Allah (yaitu seorang yang memegangnya kedalam ingatannya). Mereka yang memandang alisnya akan menjadi pelukis dan artist. Mereka yang memandang telinganya akan menjadi mereka yang menerima peringatan dan nasehat. Mereka yang melihat pipinya yang penuh barakah menjadi pelaksana karya yang bagus dan pantas. Mereka yang melihat mukanya menjadi hakim dan pembuat wewangian, dan mereka yang melihat bibirnya yang penuh barokah menjadi menteri.
Barang siapa melihat mulutnya akan menjadi mereka yang banyak berpuasa. Barangsiapa yang melihat giginya akan menjadi kelihatanbagus/cantik, dan siapa yang melihat lidahnya akan menjadi utusan /duta raja-raja. Barang siapa melihat tenggorokannya yang penuh barokah akan menjadi khatib dan mu’adhdhin (yang mengumandangkan adhan). Barang siapa memandang janggutnya akan menjadi pejuang di jalan Allah. Barang siapa memandang lengan atasnya akan menjadi seorang pemanah atau pengemudi kapal laut, dan barang siapa melihat lehernya akan menjadi usahawan dan pedagang.
Siapa yang melihat tangan kananya akan menjadi seorang pemimpin, dan siapa yang melihat tangan kirinya akan menjadi seorang pembagi (yang menguasai timbangan dan mengukur catu kebutuhan hidup). Siapa yang melihat telapak tangannya menjadi seorang yang gemar memberi; siapa yang melihat belakang tangannya akan menjadi kolektor. Siapa yang melihat bagian dalam dari tangan kanannya menjadi seorang pelukis; siapa yang melihat ujung jari tangan kanannya akan menjadi seorang calligrapher, dan siapa yang melihat ujung jari tangan kirinya akan menjadi seorang pandai besi.
Siapa yang melihat dadanya yang penuh baraokah akan menjadi seorang terpelajar, meninggalkan keduniaan (ascetic) dan berilmu. Siapa yang melihat punggungnya akan menjadi seorang yang rendah hati dan patuh pada hukum Shari’a. Siapa yang melihat sisi badanya yang penuh barokah akan menjadi seorang pejuang. Siapa yang melihat perutnya akan menjadi orang yang puas, dan siapa yang melihat lutut kanannya akan menjadi mereka yang melaksanakan ruk’u dan sujud. Siapa yang melihat kakinya yang penuh barokah akan menjadi seorang pemburu, dan siapa yang melihat telapak kakinya menjadi mereka yang suka bepergian. Siapa yang melihat bayangannya akan mejadi penyanyi dan pemain saz (lute). Semua yang memandang tetapi tidak melihat apa-apa akan menjadi kaum tak- beriman, pemuja api dan pemuja patung. Mereka yang tidak memandang sama sekali akan menjadi mereka akan menyatakan bahwa dirinya adalah tuhan, seperti Nimrod, Pharoah dan sejenisnya.

Kini semua ruh itu diaturdalam empat baris.

> Di baris pertama berdiri ruh para nabi dan rasul, a.s.;
> Di baris kedua ditempatkan ruh para orang suci, para sahabat Allah;
> Di baris ketiga berdiri ruh kaum beriman, laki dan perempuan
> Di baris ke empat berdiri ruh kaum tak-beriman

Semua ruh ini tetap berada dalam dunia ruh di hadhirat Allah S.W.T.sampai waktu mereka tiba untuk dikirim ke dunia fisik. Tidak seorang pun tahu kecuali Allah S.W.T. yang tahu berapa selang waktu dari waktu diciptakannya ruh penuh barokah Nabi Muhammad sampai diturunkannya dia dari dunia ruh ke bentuk fisiknya itu. Diceritakan bahwa Nabi Suci Muhammad s.a.w. bertanya kepada malaikat Jibra’il:

> “Berapa lama sejak engkau diciptakan?”
> Malaikat itu menjawab, “Ya h Rasulullah, saya tidak tahu jumlah tahunnya, yang saya tahu bahwa setiap 70,000 tahun seberkas cahaya gilang gemilang menyorot keluar dari belakang kubah Singgasana Ilahiah; sejak waktu saya diciptakan cahaya ini muncul 12,000 kali.”
> “Apakah engkau tahu apakah cahaya itu?” bertanya Muhammad s.a.w..
> “Tidak, saya tidak tahu,” berkata malaikat itu.
> “Itu adalah Nur ruhku dalam dunia ruh,” jawab Nabi Suci s.a.w.. Pertimbangkan kemudian, berapa besar jumlah itu, jika 70,000 dikalikan 12,000 !

catatan :

Beberapa kalangan dalam ummat Islam mempersoalkan konsep Nur Muhammad (Cahaya Muhammad atau Ruh Muhammad) sebagai suatu konsep yang tidak memiliki dasar dalam ‘aqidah Islam. Padahal, berdasarkan data-data yang kuat, konsep Nur Muhammad adalah suatu konsep ‘aqidah Ahlussunnah wal Jama’ah yang diterima dan diakui oleh ijma’ (konsensus) ulama ilmu kalam dan ulama’ tasawwuf dalam kurun waktu yang panjang, sebagai suatu konsep yang memiliki sumber dalilnya dari Qur’an dan Hadits Nabi sallallahu ‘alayhi wasallam. Konsep ‘aqidah Nur Muhammad salallahu ‘alayhi wasallam menyatakan antara lain bahwa cahaya atau ruh dari Nabi Besar Muhammad sallallahu ‘alayhi wasallam adalah makhluk pertama yang diciptakan sang Khaliq, Allah Subhanahu wa Ta’ala, yang kemudian darinya, Dia Subhanahu wa Ta’ala menciptakan makhluk-makhluk lainnya. Allah Subhanahu wa Ta’ala menyebut Rasulullah sallallahu ‘alayhi wasallam sebagai Nuur (cahaya), atau sebagai “Siraajan Muniiran” (makna literal: Lampu yang Bercahaya).


Pemuda dan Kehidupan

Adalah seorang pemuda yang tengah berjalan- jalan ditepi hutan untuk
mencari udara segar, ketika dia tengah berjalan, tiba -tiba terdengarlah
bunyi auman suara harimau… Auuuummmm… .!!!!! Seekor harimau yang
sedang lapar dan mencari mangsa untuk mengisi perutnya dan tiba-tiba
sudah berada dihadapan pemuda . Pemuda tadi karena takut, diapun
berlari semampu dia bisa, Harimau yang sedang lapar tentunya tidak
begitu saja melepas mangsa empuk di depan matanya, harimau itupun
mengejar pemuda tadi. Ditengah kepanikkannya, pemuda tadi masih sempat
berdoa, agar diselamatkan dari terkaman harimau,…rupanya doanya
dikabulkan, dalam pelariannya dia melihat sebuah sumur tua,..terlintas
dibenaknya untuk masuk kedalam sumur itu,..karena harimau pasti tidak
akan mengejarnya ikut masuk kesumur tersebut.

Beruntungnya lagi ternyata sumur tersebut ditengahnya ada tali menjulur
ke bawah, jadi pemuda tadi tidak harus melompat yang mungkin saja bisa
membuat kakinya patah karena dalamnya sumur tersebut. Tapi ternyata tali
itu pendek dan takkan sanggup membantu dia sampai kedasar sumur, hingga
akhirnya dia bergelayut ditengah-tengah sumur, ketika tengah bergelayut
dia menengadahkan mukanya keatas ternyata harimau tadi masih menunggunya
dibibir sumur, dan ketika dia menunduk kebawah, terdengar suara kecipak
air,..setelah diamati ternyata ada 2 ekor buaya yang ganas yang berusaha
menggapai badannya,.

Ya Allah bagaimana ini, diatas aku ditunggu harimau, dibawah buaya siap
menerkamku, ketika dia tengah berpikir caranya keluar, tiba-tiba dari
pinggir sumur yang ada lobangnya keluarlah seekor tikus putih
..ciiit…ciiit. .. .ciit…yang naik meniti tali pemuda tadi dan mulai
menggerogoti tali pemuda tadi,..belum hilang keterkejutannya dari lobang
satunya lagi muncul seekor tikus hitam yang melakukan hal sama seperti
tikus putih menggerogoti tali yang dipakai pemuda tuk bergelantungan.
Waduh …jika tali ini putus, .habislah riwayatku dimakan buaya..!!!
cemas dia berpikir,… jika aku naik keatas ..sudah pasti harimau
menerkamku,. .jika menunggu disini…lama- lama tali ini akan putus dan
buaya dibawah siap menyongsongku. .. saat itulah dia mendengar dengungan
rombongan lebah yang sedang mengangkut madu untuk dibawa kesarang
mereka,..dia mendongakkan wajahnya keatas..dan tiba-tiba jatuhlah
setetes madu dari lebah itu langsung tertelan ke mulut pemuda tadi.
Spontan pemuda tadi berkata…Subhanall ah .Alangkah manisnya madu
ini,..baru sekali ini aku merasakan madu semanis dan selezat ini…!!!
Dia lupa akan ancaman buaya dan harimau tadi.

Tahukah kamu, inti dari cerita diatas…???
Pemuda tadi adalah kita semua, harimau yang mengejar adalah maut kita,
ajal memang selalu mengejar kita. Jadi ingatlah akan mati.
Dua ekor buaya adalah malaikat munkar dan nakir yang menunggu kita di
alam kubur kita nantinya .
Tali tempat pemuda bergelayut adalah panjang umur kita,..jika talinya
panjang maka pendeklah umur kita, jika talinya pendek maka panjanglah
umur kita
Tikus putih dan tikus hitam adalah dunia kita siang dan juga malam yang
senantiasa mengikis umur kita. Diibaratkan di cerita tadi tikus yang
menggerogoti tali pemuda
Madu setetes adalah nikmat dunia yang hanya sebentar. Bayangkan madu
setetes tadi masuk kemulut pemuda,….sampai dia lupa akan ancaman harimau
dan buaya,..begitulah kita, ketika kita menerima nikmat sedikit, kita
lupa kepada Allah. Ketika susah baru ingat kepada Allah..


Setetes Embun Untuk Sahabat

Sahabat, ingatlah perjuangan mereka..

Saat darah membasahi kaki Rasul mulia. Saat sahabat tercintanya dihujani batu memasang badan demi melindungi sang Nabi. Terhinakan dengan sumpah serapah dan luka-luka yang tak terhitung di sekujur tubuh. Saat terberat dimana harapan yang begitu besar dijawab dengan pengusiran. Tak ada satu orang pun dari penduduk Thaif yang menerima ajakan ramah beliau. Mereka menyiksa dan melempari Nabi dan Zaid bin Haritsah ra sepanjang 3 mil. Dan yang paling menyakitkan bagi beliau adalah jawaban dari ketua kaum “ Apakah Allah tidak menemukan orang lain sampai terpaksa mengangkatmu sebagai rasul?!” sungguh menyakitkan. Tapi optimisme tak boleh mati. Keimanan terhadap takdir tetap kokoh. Jalan keluar pasti ada. “ Fa inna ma’al ‘usri yusran”. Beliau berharap dan harapannya menjadi kenyataan “ Ya Allah berilah petunjuk kepada kaumku.Sungguh mereka hanyalah tidak tahu”.

Seorang Hasan bin Al Haitsam pernah gagal menyelesaikan tugas yang diberikan khalifah tentang penanggulangan banjir sungai Nil. Ia dipenjara dan dikucilkan dari tahun 1011 hingga 1021. Namun setelah bebas ia bangkit. Ia menemukan teori tentang cahaya alami dan refleksi. Ia mengembangkan ilmu astronomi dengan merumuskan mekanisme benda angkasa yang menjelaskan orbit planet. Ialah yang pertama kali menerapkan metode penelitian modern. Dengan mendasarkan studinya pada akurasi data,pemantuan, dan pengukuran. Kemudian diikuti oleh tahap formulasi dan uji hipotesa guna menjabarkan data yang didapat. Bukti peninggalan ilmiahnya masih tersimpan di museum Iskandariah hingga kini. Dan semua hasil karyanya termaktub karena musibah yang menimpanya. 100 karya ilmiah setelah ia dipenjara selama 10 tahun. Peletak dasar ilmu sosiologi modern yang menjadi rujukan seluruh sarjana sosial di dunia, Ibnu Khaldun pernah merasa putus asa karena kegagalannya menjadi politikus praktis. Ia mentalak dunia dan kembali bertafaqquh fid din. Ia pun terdorong untuk menulis sebuah buku yang membuat ia didaulat oleh seluruh ilmuwan sebagai Bapak Sosiologi Modern. Kehebatan buah pikirnya mempengaruhi seluruh perkembangan ilmu sosial pada saat ini. Dan ia memulai semua itu setelah ia terjatuh gagal. Setelah ia mengalami tekanan batin yang dahsyat hingga ia menemukan kesadaran untuk berubah.

Sahabat..

Pernahkah kita merasa seperti mereka? Pernahkah kita merasa begitu bersedih dengan kegagalan yang sangat tidak kita inginkan dan berpikir untuk menghentikan semua upaya? Adakah kita merasa terjatuh dan menganggap dunia adalah neraka? Sungguh tak sanggup kita untuk menerima keyataan bahwa kita tak berhasil mendapatkan yang kita inginkan padahal itu kita begitu pantas mendapatkannya. Kita tak sanggup menahan malu dan takut orang mengetahui bahwa kita tak berhasil. Musibah terasa sepanjang hidup. Perasaan tertekan yang berkepanjangan karena tak percaya kita telah gagal. Tak ada setitik pun kebahagiaan dan optimisme di hati. Seakan hidup tak lagi berarti. Seakan senyum tak akan pernah lagi berseri.

Sahabat, tenangkan hatimu dan tersenyumlah..
Kono koto nitsuite da to omou..

“Mungkin engkau membenci sesuatu namun itu adalah yang terbaik bagimu. Dan mungkin engkau menginginkan sesuatu namun itu adalah tidak baik bagimu. Dan Allah lebih mengetahui dan engkau tidak mengetahuinya” ( QS Al Baqarah : 216 )
Dalam sebuah hadits shahih Rasulullah saw bersabda “ Sungguh menakjubkan setiap perkara mukmin itu. Jika ia mendapat kebaikan ia bersyukur, maka itu kebaikan baginya.Dan jika ia mendapat keburukan ia bersabar, maka itu kebaikan pula baginya. Dan itu hanya terjadi pada diri seorang mukmin’

Sahabat, dengarkanlah kabar bahagia ini..
Bishou shi te kudasai..

“ Dan sungguh kami uji kalian dengan sedikit rasa takut, kelaparan, kekurangan materi, jiwa, dan buah-buahan. Dan BERITAKANL AH KEGEMBIRAAN bagi orang-orang yang bersabar.”

Dalam sebuah hadits shahih Rasulullah saw bersabda “ Tidaklah Allah menakdirkan sesuatu bagi seorang hamba kecuali SESUATU ITU BAIK baginya.”

Salah satu pencetus teori berpikir positif yang bernama David J Schwartz dalam karyanya “ The Magic of Thinking Big” mengemukakan, “ Anda adalah apa yang anda pikirkan mengenai diri anda”. Menurutnya,kunci keberhasilan dan kegagalan kita terletak pada pola pikir kita tentang diri kita sendiri. Cara kita berpikir menentukan cara kita bertindak dan cara kita bertindak menentukan keberhasilan kita. Sahabat, sekali lagi harta kita berada di tangan mereka. Padahal, teori ini tidak lain hanyalah adopsi pemikiran dari sebuah hadits qudsi yang shahih. Dimana Rasulullah saw meriwayatkan dari Allah ta’la “ Kehendak-Ku mengikuti pemikiran hambaku terhadap Aku” . Berpositive thinking. Berhusnudzon terhadap apa yang telah Allah gariskan untuk kita. Karena kehendak-Nya adalah sebuah keniscayaan bagi setiap orang. Tapi berpositif thinking terhadapnya adalah pilihan. Dan disanalah titik yang membedakan antara pemenang dan pecundang.

Sahabat, senyum dan bangkitlah..
“Wa fii anfusikum afalaa tubshiruun?”

Yakinlah Allah tak kan pernah memberikan apa yang kita inginkan. Namun Dia selalu tahu apa yang kita butuhkan. Ingatlah yang terbaik bukanlah selalu yang baik. Sehingga apa yang kita anggap jelek namun telah Allah takdirkan untuk kita, maka itulah yang terbaik. Apakah diri kita mengetahui bahwa apa yang kita inginkan adalah tidak layak untuk kita? Karena ternyata, Allah akan memberikan yang jauh lebih baik dari apa yang kita inginkan. Karena itulah ia menangguhkannya untuk kita. Untuk melihat kita bersabar dan bertahan terhadap rahmat-Nya. Karena kita lebih layak untuk dapatkan yang lebih baik. Karena Allah selalu tahu yang terbaik untuk hamba-Nya.

Sejarah membuktikan bahwa seorang mukmin sejati tak pernah mengenal kata gagal. Dalam kamus hidup seorang mukmin yang mapan tauhidnya, kegagalan diartikan bukan hanya sebagai kesuksesan yang tertunda. Namun kegagalan baginya adalah kepastian datangnya kesuksesan yang berlipat dengan kegagalan itu. Yang ada hanyalah kebahagiaan karena dengan musibah itu ia tahu ia telah berusaha. Yang ada ia tahu bahwa Allah telah karena menakdirkan kesuksesan yang jauh lebih besar baginya. Ia tidak berhenti karena kalah. Tapi ia beristirahat untuk mengevaluasi setiap proses dan langkah yang tepat untuk kembali berjuang. Ia tidak terjatuh putus asa. Namun ia mengkapitalisasikan seluruh pelajaran yang ia dapatkan dari kegagalan untuk tidak terjatuh lagi di lubang yang sama. “Seorang mukmin tidak jatuh ke lubang yang sama” (HR Bukhari).
Baginya lebih baik tidak hidup daripada menyerah dan takut berusaha. Karena menyerah berarti berputus asa. Dan keputusasaanlah titik terendah dan terhina hidup seorang manusia. Dengan berputus asa manusia tiada beda dengan kafir dan iblis(QS Yusuf : 87). Karena iblis adalah pelopor dan provokator keputusasaan dari rahmat Allah. Sementara hanya dengan dan untuk rahmat-Nyalah kita hidup. Pondasi keimanan mereka yang kokoh mengusir segala bentuk tipu daya setan berupa kerisauan, ketakutan, beban perasaan dan rasa malu yang abnormal (QS Al Ahqaf : 13).

Sahabat inilah saatnya..
Sambut dan rasakanlah embun sejuk kesuksesan dari-Nya..

Masih patutkah kitabersedih atas “The Big Success” yang menimpa kita? Masihkah kita menghalanginya dengan menganggap bahwa diri kita mengalami kegagalan? Masihkah kita terkalahkan oleh ego dan perasaan yang mengunci mati seluruh potensi kita? Masihkah kita tidak peduli dengan jalan sukses yang terbuka lebar di depan mata kita? Dengan “kegagalan sementara” sebagai guide kita yang paling berharga. Tutup telinga kita dari tipu daya setan yang disebabkan oleh rasa takut kita terhadap pandangan manusia. Kita acuhkan karena itu hanyalah permainan hidup (QS Al Hadid : 20). Dan kita yakin bahwa Allah bersama hamba-Nya yang bersabar dan berusaha (QS Al Baqarah : 153)

So, katakanlah sahabatku..

Ya! Aku Sukses! Aku berhasil! Aku Bisa! I Did it! And I’ll never Fail!!

“ Wa man ahsanu qaulan min man da’a ilallahi wa amila shalihan..”